Selasa, 15 Desember 2015

0 Rangkuman Analisis film dalam teori dialektik dengan judul film Serigala Terakhir


Nama   : Denni apriansyah                                                                  Tugas upload inblog
NPM   : 01-14-012
Kelas   : III.A Ilmu Komunikasi
Dosen  : Sumarni Bayu Anita, S. Sos, MA


Perkembangan film di Indonesia mengalami grafik naik turun selama beberapa dekade belakangan ini. Dimulai dari film Loetoeng Kasaroeng yang dibuat pada tahun 1926, pada tahun 2000an film Indonesia memiliki tema yang beragam dengan kualitas yang beragam pula. Kebanyakan film Indonesia di tahun 2000an bertemakan horor dengan bumbu seksual dan komedi romantis dengan ciri khas gaya hidup kelas atas maupun kelas bawah.
Serigala Terakhir terbit pada tahun 2009 adalah film ketiga Upi Avianto, yang mengambil tema langka di dunia perfilman Indonesia yaitu drama kriminal. Film ini terasa lebih berat dibanding film-film Upi sebelumnya, dilihat dari tema dan alur cerita dalam film serigala terakhir.
Film ini menjadi salah satu film Indonesia yang menampilkan seksualitas dari
perspektif  yang  berbeda.  Setting  film  yang  terletak  di  kampung  pinggiran  Jakarta
melengkapi keunikan film untuk diketahui lebih lanjut unsur representasi seksualitas
dan multikulturalismenya, karena film ini dianggap mewakili kehidupan non-populer,
yang jarang diangkat di film pada masa itu, yang lebih sering menyorot kehidupan
borjuis populer. Film ini juga sangat diminati oleh para pecinta film laga

TEORI KOMUNIKASI

Teori dialektika relasional tumbuh dari ketidakpuasan akan bias-bias monologic dari penelitian komunikasi keluarga/interpersonal tradisioanal, yang mana wacana-wacana tentang keterbukaan, kepastian, dan keterkaitan memiliki hak istimewa ketika wacana-wacana yang bersaing tentang non-pengungkapan, ketidakterdugaan, dan otonomi dibungkam. Teori ini telah berkembang dari fokus awalnya pada pertentangan bipolar ke artikulasinya sekarang sebagai sebuah teori dasar tentang komunikasi, yang terpusat pada perjuangan wacana-wacana yang bersaing dengan sebuah metode pasangan tentang analisis wacana, analisis contrapuntal. ─Leslie Baxter.

Dialektika relasional adalah nilai emosional dan versi berbasis filosofis . Hal ini berakar pada dynamisim dari Yin dan Yang.. Seperti Yin dan Yang klasik, keseimbangan nilai-nilai emosional dalam suatu hubungan yang selalu bergerak, dan mendorong nilai apapun secara ekstrem mengandung benih dari kebalikannya.Sebagai contoh, ia mengenali bahwa ketegangan yang ada antara kesatuan dan perbedaan.

Teori dialektika relasional didasarkan pada empat asumsi pokok yang merefleksikan argumennya mengenai hidup berhubungan :
1.      Hubungan tidak bersifat linear
2.      Hidup berhubungan ditandai dengan adanya perubahan.
3.      Kontradiksi merupakan fakta fundamental (mendasar) dalam berhubungan.
4.      Komunikasi untuk mengelola dan menegosiasikan kontradiksi dalam suatu hubungan.
Pembahasan
a.       Profil obyek analisis , mengambarkan watak dan tingkah laku objek terhadap lingkungan sekitar dan orang-orang disekitarnya.
b.      Analisis terhadap objek, dimana kita ambil salah satu dari peran yang sangat menonjol atau peran yang dengan mudah kita analisis watak peran tersebut.
c.       Kesimpulan objek, menyimpulkan hasil dari objek tersebut bahwa peran yang disampaikan masuk dalam teori dialektik.
KESIMPULAN

1.      Memberikan efek yang baik terhadap hubungan persahabatan dan hubungan lainnya dengan berinteraksi lagi dengan lebih baik, Persahabatan dipandang sebagai tempat munculnya kasih sayang, kesetiaan, dan kepercayaan

2.      Pengaruh teori ini bisa untuk menerima pengaruh positif dan memilah penerimaan antara negative dan positif suatu hubungan agar tidak terjadi benturan kontradiksi dari masing-masing individu dan budaya.


3.      Berfungsi untuk membuat sebuah hubungan yang lebih bersifat positif dan menghilangkan segala ketegangan kontradiksi negatif. Terutama dalam ruang lingkup  : persahabatan, tempat kerja dan kelompok komunitas.